BAB 10
SUMBER KIMA: BARAT-LAUT BALI YANG
TERTIDUR
PENDAHULUAN
Provinsi Bali
memiliki panjang pantai 470 km2. Sebagian besar berada di Kabupaten Buleleng
(144 Km2). Hampir seluruh keacamatan di Kabupaten Buleleng memiliki pantai
kecuali Kecamatan Busung Biu dan Sukasada. Kecamatan Gerokgak memiliki pantai
terpanjang yaitu 72,40 km2. Di kecamatan inilah terletak Desa Sumber Kima, Desa
yang memiliki potensi pengembangan Kerapu (Grouper).
Gambar 10.1 Pantai Utara
Bali yang Tenang Berpotensi untuk Keramba Apung
Kecamatan
Gerokgak terletak di arah Barat Laut Pulau Bali. Sesungguhnya, terdapat banyak objek
wisata menarik di kawasan tersebut seperti. Pulau Menjangan, Kuburan legenda
Jayaprana di Teluk Terima, Pura Segara Rupek, Pura Pulaki serta Objek Wisata
Lumba Lumba di laut utara Bali. Sumber Kima menjadi daya tarik yang masih
terlelap tidur padahal aktivitas nelayan di sumber kima sangat berpotensi
menjadi wisata pendidikan di sector perikanan laut dan pesisir.
Tujuan
Setelah membaca bab ini
diharapkan pembaca mampu:
1. Memiliki gambaran
tentang potensi Laut Bali Utara serta objek wisatanya yang
belum digarap
2. Menjelaskan mengenai
kandungan gizi grouper
3. Menjelaskan peluang
pengembangan ekonomi rakyat di Sumber kima
Sumber
Kima: Sumber Air Tawar di Laut
Sejuknya
angin laut terasa menyapa kulit. Indahnya pemandangan di pesisir pantai yang tenang
membangunkan berbagai ide ide dan gagasan-gagasan dalam pengembangan desa yang
masih terkesan tidak tersentuh pembangunan kecuali jalan aspal yang licin. Rumah
ruamh penduduk terlihat dalam desain yang sederhana kecuali di beberapa tempat terdapat
hotel yang mewah.
Gambar 10.2 Rumah penjaga Pantai
Menyusuri
jalan kecamatan yang lengang memang seakan-akan kita tidak berada di Bali. Selama
ini, potert Bali adalah kota yang sibuk dengan hiruk pikuk atraksi wisata
disana sini. Kemacetan Kota denpasar dan Kuta hingga Legian, sama sekali tidak
terlihat di kawasan Bali Utara tersebut. Sungguh suatu pemandangan yang harus
dinikmati dengan sepenuh hati. Kecamatan gerokgak bukan merupakan kecamatan
yang setenar Ubud atau Kuta. Gerokgak adalah sebuah kecamatan yang relative
tandus
dan sebagian besar penduduknya merupakan petani dan nelayan. Salah satu desa yang
memiliki potensi perikanan adalah Sumber Kima. Desa ini memiliki keunikan
karena mengalami akulturasi budaya Hindu, Islam Madura dan Islam Bugis Makasar.
Proses akulturasi budaya berjalan dengan baik sehingga masing-masing kelompok
saling menghormati. Penduduk mempercayai adanya suatu keajaiban
yang di
kemudian hari dijadikan sebagai nama desa tersebut: Sumber Kima. Nama tersebut berasal
dari adanya sumber air tawar di tengah laut dan berasal dari sebuah kerang
besar (Kima). Sesungguhnya penduduk kabupaten Buleleng memiliki karakteristik
tersendiri dibandingkan dengan penduduk di kabupaten lainnya di Bali. Sebagai
wilayah kabupaten yang pernah menjadi ibukota Provinsi Bali, Kabupaten
Buleleng
memiliki sarana prasarana publik yang lebih memadai seperti adanya
pelabuhan,lapangan terbang, serta sekolah sekolah yang berkualitas baik. Masyarakat
Buleleng memiliki logat yang sangat kental dengan penggunaan kata kata yang sangat
bersahabat. Nada bicara yang relatif tinggi namun tidak menimbulkan
ketersinggungan apalagi pertengkaran adalah ciri lain dari logat orang
buleleng. Topografi wilayah yang yang merupakan dataran rendah di sepanjang
pantai utara Bali, boleh jadi menjadi faktor yang membentuk karakter tersebut. Menjelahi
pedesaan di Wilayah Barat Kabupaten Buleleng memang awalnya tidak
menimbulkan
kekaguman yang luar biasa karena kesan pertama yang dirasakan adalah iklim yang
panas dengan hembusan angin yang cukup kuat.
Kesan ini
akan menghilang terhembus angin setelah mengenal daerah ini dengan baik karena potensi
perikanan lautnya yang sangat besar. Selain Sumber Kima, Pantai Lovina sudah terkenal
ke manca negara karena lautnya yang tenang dan adanya atraksi lumba-lumba. Pemandangan
bawah laut yang masih terjaga merupakan daya tarik lain dari pantai utara Bali ini.
Keberagaman suku dan agama di Gerokgak, khususnya Desa Sumber Kima patut menjadi
tauladan bagi masyarakat di Bali selatan. Berbeda dengan masyarakat di Sumber
KIma, di Denpasar terdapat pula kampong bugis yang hingga saat ini masih sering
terjadi pergesekan bahkan hingga menelan korban jiwa.Karakteristik masyarakat
desa yang saling menghargai dengan kepatutan terhadap norma norma yang berlaku merupakan
kunci kerukunan umat yang heterogen. Keunikan desa Sumber Kima adalah adanya
sumber air tawar di tengah laut. Sumber air yang ada di tengan laut umumnya
akan terasa asin namun kebesaran Sang pencipta telah memberikan keajaiban
dimana ada sumber air di tengah laut yang rasanya tawar. Kima adalah
Kerang
besar. Sumber air tawar tersebut dahulu dijaga oleh seekor kerang besar. Oleh
karena itu, desa dimana terdapat sumber air tawar di tengah laut yang dijaga
oleh seekor kerang besar dinamai Sumber Kima.
SUMBER
KIMA: DESA NELAYAN BAGAI MUTIARA TERPENDAM
Kurang
lebih satu jam perjalanan dari pusat pemerintahan Kabupaten Buleleng ke arah Barat
atau Sembilan puluh menit dari Objek Wisata Bedugul, maka sampailah kita di
Desa Sumber Kima. Suasana desa masih relatif sepi dengan udara yang panas namun
diteduhi pohon asem di sepanjang pinggir jalan utama. Sesekali terdapat kendaraan
melintas di jalan lingkar utara Pulau Bali yang menghubungkan Kota Singaraja
dan Gilimanuk. Sebagai pusat pemerintahan provinsi pada masa awal kemerdekaan,
sesunggunya Kabupaten Buleleng memiliki akses yang sangat
baik.
Terdapat pelabuhan, Bandar udara dan sarana jalan yang lebar dibandingkan jalan
jalan di Bali Selatan. Sarana akomodasi sudah dibangun khususnya di sekitar
pantai Lovina hingga ke Pemuteran. Sarana transportasi sangat memadai, atraksi
wisata tersedia dalam jenis yang beragam. Selain objek wisata alam, objek
wisata religi juga sangat menarik karena terdapat beberapa Pura yang memiliki
peran penting dalam perjalanan agama Hindhu maupun Islam di Bali semasa jaman
kerajaan Majapahit.
Hingga
saat ini, objek wisata di Bali Utara kurang diminati oleh wisatawan domestik.
Ada beberapa faktor yang dapat berperan dalam kemajuan pariwisata di Bali Utara
khususnya Sumber Kima adalah kegiatan promosi, membangun jejaring dengan agen
perjalanan, memperbaiki akses antar pulau seperti pelabuhan laut dan Bandar udara yang bersifat
komersial.
Gambar 10.3 Potensi Ikan
kerapu yang sudah dikembangkan masyarakat dan
perlu disosialisakan
Bahan
Pengayaan Materi
1. Dimanakah lokasi
pembudidayaan ikan krapu terbesar di Bali?
2. Apakah keunggulan ikan
krapu?
3. Dapatkan aktivitas ini
dikembangkan di seluruh lokasi laut di Bali?