Senin, 04 Mei 2020


BAB 10

SUMBER KIMA: BARAT-LAUT BALI YANG TERTIDUR  

PENDAHULUAN

Provinsi Bali memiliki panjang pantai 470 km2. Sebagian besar berada di Kabupaten Buleleng (144 Km2). Hampir seluruh keacamatan di Kabupaten Buleleng memiliki pantai kecuali Kecamatan Busung Biu dan Sukasada. Kecamatan Gerokgak memiliki pantai terpanjang yaitu 72,40 km2. Di kecamatan inilah terletak Desa Sumber Kima, Desa yang memiliki potensi pengembangan Kerapu (Grouper).






Gambar 10.1 Pantai Utara Bali yang Tenang Berpotensi untuk Keramba Apung

Kecamatan Gerokgak terletak di arah Barat Laut Pulau Bali. Sesungguhnya, terdapat banyak objek wisata menarik di kawasan tersebut seperti. Pulau Menjangan, Kuburan legenda Jayaprana di Teluk Terima, Pura Segara Rupek, Pura Pulaki serta Objek Wisata Lumba Lumba di laut utara Bali. Sumber Kima menjadi daya tarik yang masih terlelap tidur padahal aktivitas nelayan di sumber kima sangat berpotensi menjadi wisata pendidikan di sector perikanan laut dan pesisir.

Tujuan

Setelah membaca bab ini diharapkan pembaca mampu:
1. Memiliki gambaran tentang potensi Laut Bali Utara serta objek wisatanya yang
    belum digarap
2. Menjelaskan mengenai kandungan gizi grouper
3. Menjelaskan peluang pengembangan ekonomi rakyat di Sumber kima



Sumber Kima: Sumber Air Tawar di Laut

Sejuknya angin laut terasa menyapa kulit. Indahnya pemandangan di pesisir pantai yang tenang membangunkan berbagai ide ide dan gagasan-gagasan dalam pengembangan desa yang masih terkesan tidak tersentuh pembangunan kecuali jalan aspal yang licin. Rumah ruamh penduduk terlihat dalam desain yang sederhana kecuali di beberapa tempat terdapat hotel yang mewah.




Gambar 10.2 Rumah penjaga Pantai

Menyusuri jalan kecamatan yang lengang memang seakan-akan kita tidak berada di Bali. Selama ini, potert Bali adalah kota yang sibuk dengan hiruk pikuk atraksi wisata disana sini. Kemacetan Kota denpasar dan Kuta hingga Legian, sama sekali tidak terlihat di kawasan Bali Utara tersebut. Sungguh suatu pemandangan yang harus dinikmati dengan sepenuh hati. Kecamatan gerokgak bukan merupakan kecamatan yang setenar Ubud atau Kuta. Gerokgak adalah sebuah kecamatan yang relative
tandus dan sebagian besar penduduknya merupakan petani dan nelayan. Salah satu desa yang memiliki potensi perikanan adalah Sumber Kima. Desa ini memiliki keunikan karena mengalami akulturasi budaya Hindu, Islam Madura dan Islam Bugis Makasar. Proses akulturasi budaya berjalan dengan baik sehingga masing-masing kelompok saling menghormati. Penduduk mempercayai adanya suatu keajaiban
yang di kemudian hari dijadikan sebagai nama desa tersebut: Sumber Kima. Nama tersebut berasal dari adanya sumber air tawar di tengah laut dan berasal dari sebuah kerang besar (Kima). Sesungguhnya penduduk kabupaten Buleleng memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan penduduk di kabupaten lainnya di Bali. Sebagai wilayah kabupaten yang pernah menjadi ibukota Provinsi Bali, Kabupaten
Buleleng memiliki sarana prasarana publik yang lebih memadai seperti adanya pelabuhan,lapangan terbang, serta sekolah sekolah yang berkualitas baik. Masyarakat Buleleng memiliki logat yang sangat kental dengan penggunaan kata kata yang sangat bersahabat. Nada bicara yang relatif tinggi namun tidak menimbulkan ketersinggungan apalagi pertengkaran adalah ciri lain dari logat orang buleleng. Topografi wilayah yang yang merupakan dataran rendah di sepanjang pantai utara Bali, boleh jadi menjadi faktor yang membentuk karakter tersebut. Menjelahi pedesaan di Wilayah Barat Kabupaten Buleleng memang awalnya tidak
menimbulkan kekaguman yang luar biasa karena kesan pertama yang dirasakan adalah iklim yang panas dengan hembusan angin yang cukup kuat.


Kesan ini akan menghilang terhembus angin setelah mengenal daerah ini dengan baik karena potensi perikanan lautnya yang sangat besar. Selain Sumber Kima, Pantai Lovina sudah terkenal ke manca negara karena lautnya yang tenang dan adanya atraksi lumba-lumba. Pemandangan bawah laut yang masih terjaga merupakan daya tarik lain dari pantai utara Bali ini. Keberagaman suku dan agama di Gerokgak, khususnya Desa Sumber Kima patut menjadi tauladan bagi masyarakat di Bali selatan. Berbeda dengan masyarakat di Sumber KIma, di Denpasar terdapat pula kampong bugis yang hingga saat ini masih sering terjadi pergesekan bahkan hingga menelan korban jiwa.Karakteristik masyarakat desa yang saling menghargai dengan kepatutan terhadap norma norma yang berlaku merupakan kunci kerukunan umat yang heterogen. Keunikan desa Sumber Kima adalah adanya sumber air tawar di tengah laut. Sumber air yang ada di tengan laut umumnya akan terasa asin namun kebesaran Sang pencipta telah memberikan keajaiban dimana ada sumber air di tengah laut yang rasanya tawar. Kima adalah
Kerang besar. Sumber air tawar tersebut dahulu dijaga oleh seekor kerang besar. Oleh karena itu, desa dimana terdapat sumber air tawar di tengah laut yang dijaga oleh seekor kerang besar dinamai Sumber Kima.

SUMBER KIMA: DESA NELAYAN BAGAI MUTIARA TERPENDAM

Kurang lebih satu jam perjalanan dari pusat pemerintahan Kabupaten Buleleng ke arah Barat atau Sembilan puluh menit dari Objek Wisata Bedugul, maka sampailah kita di Desa Sumber Kima. Suasana desa masih relatif sepi dengan udara yang panas namun diteduhi pohon asem di sepanjang pinggir jalan utama. Sesekali terdapat kendaraan melintas di jalan lingkar utara Pulau Bali yang menghubungkan Kota Singaraja dan Gilimanuk. Sebagai pusat pemerintahan provinsi pada masa awal kemerdekaan, sesunggunya Kabupaten Buleleng memiliki akses yang sangat
baik. Terdapat pelabuhan, Bandar udara dan sarana jalan yang lebar dibandingkan jalan jalan di Bali Selatan. Sarana akomodasi sudah dibangun khususnya di sekitar pantai Lovina hingga ke Pemuteran. Sarana transportasi sangat memadai, atraksi wisata tersedia dalam jenis yang beragam. Selain objek wisata alam, objek wisata religi juga sangat menarik karena terdapat beberapa Pura yang memiliki peran penting dalam perjalanan agama Hindhu maupun Islam di Bali semasa jaman kerajaan Majapahit.

Hingga saat ini, objek wisata di Bali Utara kurang diminati oleh wisatawan domestik. Ada beberapa faktor yang dapat berperan dalam kemajuan pariwisata di Bali Utara khususnya Sumber Kima adalah kegiatan promosi, membangun jejaring dengan agen perjalanan, memperbaiki akses antar pulau seperti pelabuhan  laut dan Bandar udara yang bersifat komersial.




 


Gambar 10.3 Potensi Ikan kerapu yang sudah dikembangkan masyarakat dan
                      perlu disosialisakan

Bahan Pengayaan  Materi

1. Dimanakah lokasi pembudidayaan ikan krapu terbesar di Bali?
2. Apakah keunggulan ikan krapu?
3. Dapatkan aktivitas ini dikembangkan di seluruh lokasi laut di Bali?